timer

Ads

Headline News

BGN Diharapkan Tegas Soal Ayam Basi Yang Terjadi Di SPPG Cibungur Indah

BGN Diharapkan Tegas Soal Ayam Basi Yang Terjadi Di SPPG Cibungur Indah

 

Ilustrasi 

Karawang - Tiraijabar.com

Program Makan Bergizi Gratis (MBG, red) untuk anak sekolah di Karawang tercoreng setelah ditemukan adanya pepes ayam yang basi dan berbelatung dalam menu yang didistribusikan ke SDN Palumbonsari 3 oleh SPPG Cibungur Indah, Karawang Wetan pada 20 Oktober lalu. 

Insiden tersebut dinilai sangat mencederai semangat dari program unggulan dari Presiden RI, Prabowo Subianto, yang mana tujuan dan semangat dari program tersebut ialah untuk memastikan para siswa/i sekolah sebagai generasi penerus bangsa harus dijamin kesehatan dan kecukupan gizinya.

Mungkin kejadian seperti ini bukan yang pertama, dan juga mungkinterjadi pula di daerah lain, apakah ini menunjukan ketidaksiapan pengelola dalam melaksanakan program tersebut ?

Menurut informasi dari sumber data yang kami temukan, ada sekitar kurang lebih 50 bungkus pepes ayam yang saat itu terindikasi basi dan tidak layak makan, selain ditemukan juga telur ayam rebus yang kedapatan masih terdapat kotoran ayamnya.

Lebih parahnya lagi, diduga di SPPG Cibungur Indah tersebut telah terjadi yang namanya pihak ketiga, dimana dalam penyediaan makanan untuk anak sekolah pihak pengelola dapur diduga menggunakan jasa pihak ketiga atau UMKM, apakah hal ini diperbolehkan ?

Hal tersebut bisa ditafsirkan adanya kelalaian dari penyedia menu atau ketidakcermatan dari Kepala dapur atau Ahli Gizi dalam mensortir mana makanan/bahan makanan yang layak untuk di konsusmsi.

Ini yang menjadi pertanyaan berbagai pihak, salah satunya datang dari MH (37), sebagai salah satu tokoh pemuda di Karawang Timur dirinya mengaku sangat geram dan kecewa atas kejadian tersebut.

"Menurut saya ini merupakan kejadian yang serius dan tidak bisa dianggap remeh, bayangkan jika makanan tersebut sudah terlanjur dimakan oleh anak sekolah, mungkin kejadiannya bakal lebih parah, bisa ada korban", ucap MH saat ditemui, Senin, (27/10/25).

MH menambahkan, kejadian ini tidak boleh dibiarkan menguap begitu saja, anak saya juga sebagai salah satu pelajar yang menerima manfaat dari program MBG tersebut, tentu saya jadi khawatir jika itu terjadi di sekolah anak saya.

Program ini sangat bagus, jangan sampai dicemari oleh oknum-oknum yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan kualitas dari makanan yang akan disajikan.

Menurut saya kejadian ini sangat ceroboh, karena disetiap dapur SPPG itu pasti ada penanggung jawab dan ahli gizi, tapi kok bisa kejadian ini terjadi, apakah tidak ada pemeriksaan sebelumnnya terhadap bahan makanan yang akan disajikan ? Lalu setiap siap saji apakah tidak ada pengecekan lagi ? Kok bisa lolos itu makanan basi, tuturnya geram.

Dengan adanya kejadian ini, saya berharap Dinas/Instansi terkait dan juga Badan Gizi Nasional segera melakukan tindakan, jika memang ditemukan kelalaian atau kecerobohan, saran saya lebih baik di evaluasi lagi terkait keberadaan dapur tersebut, apakah masih layak untuk menjadi penyedia MBG atau tidak.

Serta para pihak yang bertanggung jawab agar diberi sangsi yang sesuai, karena jika dibiarkan bukan tidak mungkin SPPG-SPPG yang lain ketika melakukan kesalahan yang serupa akan santai, karena mereka berpikir tidak akan ada tindakan apa-apa.

Mari kita dukung program yang memang bertujuan baik ini, jangan sampai tercemar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, tutupnya.(Red)

Tag

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Berita Selanjutnya
Fakta Sebelumnya
Posting Lama

Posting Komentar